kelak, kita tau ternyata hidup ini begitu indah,, hanya saja terlalu dini kita memandang persoalan itu "beban", padahal Tuhan menyapa kita dengan masalah, kesulitan, kekhawtiran, kesedihan.. sapalah Dia... jangan larut dalam hari2 yang penu...h kejemuan,, percayalah... yang akan terjadi bukan apa yang kita fikirkan, tapi apa yang dia kehendaki !
,,,,, Memberilah sebanyak mungkin, apa yang dapat kau beri.. tak akan berkurang sedikitpun apa yang kita miliki jika pemberian itu tanpa berharap menerima... "
Memberilah, jangan berharap menerima ! PASTI penerimaanmu atas pemberian tanpa harapan menerima, lebih besar dari pemberian atas harapan menerima
Mimpi itu dimensi nyata yang tertunda. mimpi itu kerasanya ikhtiar, bukan diam tak berbuat... mimpi itu penyemangat, stimulan, pemanas untuk menghangatkan ide, gagasan, dan do'a. Jika Tuhan turut serta dalam ikhtiar kita, terlalu mudah bagi-Nya... membuat mimpi-mimpi kita menjadi nyata. Otak kita hanya mampu memikirkan, tapi Tuhan mampu mewujudkan !
"..... Apa yang tidak kita minta saja Tuhan memberi, apalagi jika kita minta... " Malam bisa Dia ganti jadi siang, yang mati bisa Dia hidupkan, apalagi "do'a-do'a" kita.... Otak kita hanya mampu memikirkan, sementara Tuhan mampu mewujudkan !
Kita terjebak pada pembenaran "Aku" dan penyudutan terhadap selain "Aku". Sementara sangat sulit mengukur pembenaran itu hanya dalam penilaian subjektif diri.
"Kun Fayakun" Jika Tuhan turut serta dalam ikhtiar kita, tak ada yang sulit membalikan ketidakmungkinan menjadi mungkin. Fikiran kita tak mampu menjangkau "Rencana" Tuhan....
"Tidur disaat orang sudah tertidur, dan bangun disaat orang belum terbangun... " Tidurnya orang yang terbangun sama seperti bangunnya orang tertidur. habis bangun tidur, bangun lagi,,,, "kontradiksi dengan konsep liriknya bah surip, bangun tidur, tidur lagi" :) heu....
0 komentar:
Posting Komentar